Menyiapkan Tabungan Online agar Siap Menghadapi Resesi

Tabungan Online

Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/man-couple-people-woman-6963042/)

Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan kabar resesi ekonomi yang disebut akan terjadi pada tahun 2023. Pejabat pemerintahan hingga sejumlah influencer keuangan pun mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi resesi. Dampak gelombang resesi sudah bisa dirasakan, seperti kenaikan harga barang dan banyak perusahaan melakukan layoff.

Dibanding mencemaskan ancaman resesi, lebih baik Anda menyiapkan keuangan mulai dari sekarang. Anda perlu mengatur keuangan secara bijak, mulai dari berhemat, menyiapkan dana darurat, hingga menabung. Anda bisa membuka tabungan online untuk menyimpan uang Anda secara lebih aman dan terkontrol.

Apalagi saat ini membuka tabungan onlinebisa dilakukan secara mudah dan cepat tanpa harus pergi ke bank. Anda bisa membuat tabung melalui aplikasi mobile banking yang disediakan oleh pihak bank. Proses pengajuan bisa Anda lakukan dari mana saja dan kapan saja sehingga tidak akan mengganggu kesibukan Anda.

Entah resesi akan mengguncang perekonomian Indonesia atau tidak, Anda tetap perlu merencanakan keuangan sebaik mungkin. Supaya lebih siap, Anda harus tahu tips menghadapi resesi. 

Apa itu Resesi?

Resesi adalah istilah khusus untuk menggambarkan keadaan ekonomi negara yang memburuk atau mengalami keterlambatan. Perputaran ekonomi yang lebih lambat ini bisa berlangsung lama hingga tahunan karena pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara menurun dalam dua kuartal, secara terus-menerus.

PDB diartikan sebagai aktivitas ekonomi sebuah negara dalam satu periode. Apabila suatu negara aktivitas ekonominya menurun dalam dua periode, bisa dikatakan negara tersebut mengalami resesi.

National Bureau of Economic Research (NBER) di Amerika Serikat mengatakan kalau resesi adalah kondisi ketika negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan. Biasanya penurunan tersebut terjadi dalam beberapa bulan yang dilihat dari PDB riil, tingkat pengangguran, produksi industri, penghasilan, hingga penjualan grosir dan ritel.

Dari pengertian di atas dapat diartikan bawah resesi ialah kondisi memburuknya ekonomi suatu negara yang berdampak langsung ke negara dan masyarakatnya. Beberapa negara besar yang dipastikan mengalami resesi, di antaranya Amerika Serikat, Inggris, dan China. Tidak menutup kemungkinan Indonesia juga terkena imbasnya.

Penyebab Resesi

Resesi yang melanda suatu negara tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah faktor yang memicu terjadinya resesi di suatu negara. Berikut beberapa penyebab resesi.

1. Inflasi

Salah satu penyebab resesi adalah karena terjadinya inflasi atau kondisi naiknya harga barang dan jasa secara terus-menerus. Kenaikan harga ini berdampak pada melemahnya daya beli masyarakat yang diikuti dengan menurunnya produksi barang dan jasa. Kalau dibiarkan dalam waktu yang lama, kondisi ini mengakibatkan tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kesenjangan sosial.

2. Deflasi

Selain inflasi, deflasi turut menyebabkan terjadi resesi dalam suatu negara. Deflasi adalah terjadinya penurunan harga barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Deflasi menyebabkan perusahaan atau bisnis mengalami penurunan pendapatan. Sejumlah dampaknya yakni banyak bisnis bangkrut, gaji karyawan diturunkan, hingga pemutusan hubungan kerja.

3. Guncangan Ekonomi

Guncangan ekonomi yang terjadi secara tiba-tiba turut menyebabkan terjadinya resesi. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya daya beli karena kesulitan finansial hingga menumpuknya hutang. Hutang yang menumpuk bisa mempengaruhi

 pembengkakan bunga yang harus dibayarkan dan berujung dengan kesulitan melunasinya.

4. Gelombang Aset Pecah

Resesi juga disebabkan oleh pecahnya gelombang aset suatu negara. Kondisi ini bisa terjadi saat investor gegabah dalam mengambil langkah. Contohnya adalah masifnya pembelian saham dan properti karena dianggap harga barang akan naik cepat. Saat ekonomi goyah, para investor mengalami panic selling yang menyebabkan rusaknya pasar hingga berujung pada resesi. 

Dampak Resesi

Resesi akan berdampak pada seluruh sektor dalam kehidupan, mulai dari pemerintahan, perusahaan, hingga para pekerja. Berikut beberapa dampak resesi.

1. Bagi Pemerintahan

Resesi ekonomi membawa dampak cukup serius bagi pemerintah. Karena finansial masyarakat memburuk, resesi akan menurunkan pendapatan pajak dan non pajak negara. Dengan menurunnya pendapatan pajak, negara mengalami defisit anggaran yang berdampak pada utang negara. Resesi juga menuntut pemerintah harus terus menggerakkan pembangunan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.

2. Bagi Perusahaan

Dampak resesi juga dialami langsung oleh perusahaan. Resesi menyebabkan daya beli masyarakat mengalami penurunan sehingga pendapatan perusahaan pun turut anjlok. Karena kondisi finansial perusahaan yang tidak stabil, akhirnya perusahaan harus melakukan beberapa langkah, seperti memangkas biaya operasional, melakukan PHK pegawai, hingga menutup bisnis.

3. Bagi Pekerja

Sumber gambar: https://unsplash.com/@sknutson

Selain dirasakan oleh pemerintahan dan perusahaan, dampak resesi juga dirasakan oleh pekerja. Kondisi keuangan perusahaan yang menurun menyebabkan dilakukannya pemecatan karyawan. Para pekerja yang terkena layoff akan menjadi pengangguran. Kondisi ini biasanya diikuti ketidakstabilan sosial seperti tingkat kriminalitas yang meningkat.

Tips Menghadapi Resesi

Meski resesi terdengar menyeramkan, namun jangan sampai membuat Anda berlarut dalam kecemasan dan kepanikan. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi resesi.

1. Menyiapkan Dana Darurat

Untuk menghadapi resesi, Anda perlu menyiapkan dana darurat sesegera mungkin. Anda bisa memilih tabungan online terbaik untuk menyimpan dana darurat Anda. Dana darurat akan membantu Anda memiliki kestabilan keuangan kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti PHK massal.

2. Menambah Passive Income

Seiring berkembangnya teknologi, ada banyak sumber passive income yang bisa Anda manfaatkan. Anda bisa memiliki passive income dengan sejumlah cara, seperti berinvestasi pasar uang, emas, atau tanah yang tidak terdampak resesi. Investasi akan menumbuhkan keuangan Anda karena nilainya terus bertambah seiring berjalannya waktu.

3. Kurangi Pengeluaran

Saat menghadapi resesi ekonomi, Anda perlu meminimalisir pengeluaran yang tidak diperlukan. Misalnya, mengurangi pembelian barang-barang yang sebenarnya tidak Anda butuhkan dan bisa Anda tunda kapan saja. Dengan cara ini, Anda bisa hidup lebih hemat dan mengalokasikan uang untuk hal yang lebih penting.

4. Memakai Asuransi

Asuransi adalah salah satu cara untuk mengantisipasi kekurangan finansial pada saat-saat darurat. Misalnya saat terjadi kecelakaan, Anda tidak perlu kerepotan mencari sumber dana untuk membayar biaya berobat. Tagihan pembayaran Anda akan ditanggung oleh penyedia asuransi.

Tabungan PermataME

Persiapan menghadapi resesi perlu Anda lakukan sesegera mungkin. Anda bisa menyimpan uang di tabungan online untuk menekan pengeluaran dan menyiapkan dana darurat. PermataME adalah rekening online dari PermataBank yang bisa Anda akses secara mudah melalui smartphone. Anda bisa mendaftar PermataME melalui mobile banking PermataMobile X yang bisa diunduh di Play Store dan App Store.

PermataME menawarkan beberapa kelebihan, di antaranya bebas biaya admin tanpa syarat apa pun, mendapat bonus saldo di awal, bebas biaya tarik tunai tanpa syarat di ATM dan Indomaret, banyak cashback dan diskon merchant, gratis transfer ke bank lain tanpa syarat.

Bagaimana cara memiliki tabungan ini? Cara membuka tabungan PermataME dan syaratnya cukup mudah, silakan baca lebih lengkap di laman berikut https://www.permatabank.com/id/tabungan-retail/permatame.

Related posts